Jika
dua hal kontradiktif di atas, sistem pendidikan dan output yang
dihasilkan, berkembang sama pesatnya, pasti ada sesuatu yang salah,
kurang atau hilang. Salah satu hal terpenting yang semakin terpinggirkan
bahkan nyaris hilang dalam sistem pendidikan kita adalah pelajaran
tentang nilai dan moral. Selain pelajaran agama, “ mata pelajaran” lain
yang nyaris hilang adalah Pramuka. Sebuah kegiatan yang dua decade lalu
bisa ditemui di semua jenjang pendidikan mulai tingkat SD, SMP hingga
SMA, bahkan menjadi salah satu kegiatan ekstrakurikuler favorit pelajar
kita. Menjadi anggota Pramuka adalah sebuah kebanggan bagi pelajar
Indonesia ketika itu.
Pramuka, Riwayatmu Kini
Pramuka
hampir tak terdengar kabarnya terutama dalam satu decade terakhir. Ia
seolah hilang ditelan kemajuan jaman. Bahkan seragam kebesaran berwarna
coklat muda dan tua itu semakin jarang terlihat. Apalagi semangatnya.
Anak sekolah jaman sekarang bahkan mungkin tidak tahu dan mengenal apa
itu Pramuka.
Pemuda
kita terutama para pelajar sekolah, kini lebih akrab dengan teknologi.
Tanpa pondasi nilai dan moral yang kuat, teknologi dan hiruk pikuk
globalisasi akan membentuk karakter pemuda yang hedonis, pragmatis dan
anti social. Mereka tumbuh menjadi generasi yang individualis dan
berpikir instan. Kepekaan social kepada sesama dan alam semakin memudar.
Banyak fakta dan data yang bertebaran di sekitar kita. Kriminalitas dan
kenakalan remaja meningkat tajam. Mulai dari tawuran, pemakaian
narkoba, minuman keras, seks bebas bahkan kriminalitas. Jika keadaan ini
tidak membaik bahkan bertambah buruk, maka ancaman krisis kepemimpinan
pemuda semakin nyata di depan mata.
Sebagai
ujung tombak penentu masa depan bangsa, kualitas pemuda di masa
sekarang akan mempengaruhi kualitas kepemimpinan mereka di masa
mendatang ketika tampuk ke kepemimpinan telah berpindah ke pundak
mereka. Untuk menyongosng masa depan bangsa yang gemilang, kita tak
hanya butuh pemuda yang berkompetensi tinggi namun juga beriman,
bermoral, dan berhati nurani. Semua nilai ini terangkum dalam Pramuka.
Sebuah kegiatan yang nyaris hilang dan terlupakan.
Menghidupkan Kembali Pramuka
Pramuka
bukan sejarah, tapi ia adalah penentu masa depan. Menghidupkan kembali
Pramuka terutama di lingkungan sekolah merupakan salah satu upaya
penting untuk menyemai bibit-bibit kepemimpinan dalam diri pemuda sedini
dan sebaik mungkin. Mengapa Pramuka penting? Karena kegiatan yang luar
biasa ini bisa memberi pengaruh signifikan terhadap pembentukan
kepribadian seseorang terutama pemuda. Karakter positif dan pekemimpinan
pemuda dapat dibentuk melalui organisasi pramuka. Ketakwaan, cinta alam
dan kasih sayang, patriot dan ksatria, patuh dan suka bermusyawarah,
rela menolong dan tabah, rajin, terampil dan gembira, dan semacamnya
adalah nilai-nilai yang senantiasa diajarkan di dalam kegiatan
kepramukaan.
Menghidupkan
kembali Pramuka dapat dimulai dengan memasukkannya sebagai pilihan
dalam kegiatan ekstrakurikuler. Jika perlu, dibuat kurikulum khusus
untuk Pramuka. Tentu saja kehadirannya harus dikemas sekreatif mungkin
agar memiliki daya tarik di mata siswa. Jangan sampai keikutsertaan
siswa hanya karena terpaksa. Kita tidak hanya mengedepankan kuantitas
namun juga kualitas. Untuk itu, Pramuka harus hadir mengikuti konteks
jaman tanpa kehilangan jati dirinya.
Agar
tidak terkesan kuno dan membosankan, kegiatan Pramuka harus fun. Cara
dan media yang digunakan bisa melalui permainan dan rekreasi. Dua
kegiatan yang sangat disukai oleh anak-anak dan remaja. Seiring dengan
perkembangan jaman, kegiatan Pramuka juga harus berbasis teknologi
informasi dengan tetap mengedepankan aspek social dan kepedulian
terhadap lingkungan. Kehadiran teknologi informasi seharusnya juga bisa
menjadi sarana untuk menjalin keakraban dan jaringan serta sarana
bertukar informasi antar anggota Pramuka di seluruh penjuru dunia.
Pramuka harus mengemas dan mempersiapkan dirinya untuk berdimensi
global. Dari sinilah pemimpin masa depan berkualitas dan berdaya saing
tinggi tengah kita persiapkan. Apalagi Indonesia memiliki jumlah anggota
pramuka paling banyak di dunia. World Organization of the Scout
Movement (WOSM) telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara
yang memegang peranan penting dalam organisasi kepanduan dunia.
Banyaknya anggota pramuka di Indonesia dan peranan pentingnya di tingkat
internasional merupakan sebuah potensi besar untuk menyemai sebanyak
mungkin benih-benih pemimpin masa depan.
0 komentar:
Posting Komentar